Tim basket putra Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya tersisih di laga Final Four Liga Basket Mahasiswa (Libama) Nasional 2008. Pada hari terakhir Sabtu (1/11), pada putaran kedua yang berlangsung di Auditorium STIE YKPN Yogyakarta, mereka menelan kekalahan dari STIE Swadaya dengan skor 76-83.
"Yang kami pikirkan sekarang bagaimana terhindar dari degradasi dengan tidak menempati juru kunci," ujar pelatih UGM, Risdianto Roeslan, usai pertandingan.
Sejak putaran pertama hingga kedua di Yogyakarta ini, UGM hanya sekali menuai kemenangan yakni ketika melawan STIE Kesatuan Bogor. Selebihnya, tim yang diperkuat pemain bintang, Firdaus Julius Achmad, yang di games ini mempersembahkan 18 poin tersebut, selalu menuai kekalahan.
"Kelemahan kami di defense. Kami selalu kecolongan ketika lawan bermain cepat," lanjut asisten pelatih tim basket IBL Satria Muda Britama tersebut.
Melawan STIE Swadaya, UGM sepertinya memang tak bisa berbuat banyak. Dari kuarter pertama hingga terakhir selalu diperdayai lawannya.
Hanya di kuarter tiga saja UGM unggul 18-12. Sementara kuarter satu UGM kalah 18-21, kuarter dua juga kalah 19-25 dan di kuarter terakhir, UGM kembali menelan kekalahan 21-25.
Risdianto menambahkan, salah satu kelemahan di laga yang sebenarnya bisa dimanfaatkan UGM, mengingat pertandingan berlangsung di Yogyakarta, adalah masa perkuliahan yang saat ini menjelang pelaksanaan ujian tengah semester.
"Banyak dosen yang tidak mempedulikan apa kegiatan di luar. Walaupun bertanding atas nama almamater pun, kalau nilai jelek tetap tidak lulus," ungkapnya.
Adanya persoalan itulah, lanjut dia, para pemainnya kurang berkonsentrasi. Namun Risdiyanto berjanji di putaran ketiga nanti pihaknya akan mengajak para pemainnya bermain mati-matian karena apabila gagal di putaran ketiga di Jakarta nanti, secara otomatis degradasi akan mengancam.
"Kalau kalah, kami harus memulai dengan kejurnas lagi yang tentu saja biayanya tidak sedikit," lanjutnya.
(dari www.kompas.com)