26 May 2009

Tugas Petugas Meja: Time-Out dan Pergantian Pemain

Saya akan mencoba mengilustrasikan dengan lebih realistis tentang interpretasi peraturan-peraturan time-out dan pergantian pemain.

Artikel 27.3.1
Seorang pelatih atau asisten pelatih mempunyai hak untuk meminta time-out. Cara melakukannya adalah dengan datang ke petugas meja dan meminta time-out dengan jelas, menggunakan isyarat dengan tangannya.

Artikel 28.2.1
Pemain pengganti mempunyai hak untuk meminta pergantian pemain. Cara melakukannya adalah dengan datang ke petugas meja dan meminta pergantian pemain dengan jelas, menggunakan isyarat dengan tangannya. Kemudian duduk di kursi pemain pengganti sampai ada kesempatan pergantian pemain.

Situasi 1:
Apakah pelatih boleh meminta time-out langsung dari bangku cadangan tanpa mendatangi petugas meja?

Interpretasi:
Sebenarnya, kejadian ini sangat sering terjadi pada kebanyakan pelatih. Pada situasi ini, petugas meja seharusnya memberikan toleransi dan menginformasikan ke wasit dengan membunyikan tanda ketika ada kesempatan time-out.
Sering kali, petugas meja terlalu berkonsentrasi pada pertandingan, dan tidak mendapatkan kontak visual dengan pelatih, sehingga tidak mengetahui kalau ada permintaan time-out. Pada kasus ini, dibutuhkan komunikasi verbal antar semua petugas meja. Meskipun demikian, pelatih seharusnya menyadari bahwa mereka beresiko tidak memperoleh kesempatan time-out jika petugas meja tidak mendengar atau melihat sinyal dari bangku cadangan.

Situasi 2:
Ketika bola mati dan waktu pertandingan berhenti, pelatih A, dari bangku cadangan, meminta time-out secara langsung pada wasit terdekat. Apakah akan diberikan kesempatan time-out?

Interpretasi:
Petugas meja seharusnya tidak memberikan time-out, tetapi bukannya memulai lagi pertandingan, wasit tersebut seharus bekerja sama dengan petugas meja dengan menyampaikan secara langsung permintaan time-out ke petugas meja atau mengarahkan pelatih A untuk menuju ke petugas meja. Selanjutnya petugas meja seharusnya mengabulkan permintaan pelatih A dengan memberikan kesempatan time-out.

Situasi 3:
Saat terdapat kesempatan pergantian pemain, wasit sedang memberikan bola ke tangan pemain yang akan melakukan throw in. Pada saat itu, pemain pengganti dari tim A datang dari bangku cadangan menuju petugas meja dan mengajukan permintaan pergantian pemain.

Interpreatasi:
Karena kesempatan pergantian pemain belum berakhir, petugas meja seharusnya bekerja sama dan mengindikasikan ke wasit bahwa telah terjadi permintaan pergantian pemain dengan secepatnya membunyikan tanda.

Situasi 4:
Tim A diberikan kesempatan melakukan pergantian pemain. Pemain A10 yang sebelumnya berada di kursi pemain pengganti sekarang berada di dalam lapangan. Pada saat itu, empat pemain lainnya, dari masing-masing tim, meninggalkan bangku cadangan dan menuju ke petugas meja untuk meminta pergantian pemain.

Interpretasi:
Karena kesempatan pergantian pemain belum berakhir, petugas meja seharusnya bekerja sama dan mengindikasikan ke wasit bahwa terjadi permintaan pergantian pemain tambahan dengan secepatnya membunyikan tanda.

Situasi 5:
Saat terjadi pergantian pemain oleh tim A, wasit meminta dengan tegas bahwa:
  1. Pemain pengganti dan pemain yang digantikan seharusnya melalui tengah-tengah lapangan, tepat di depan petugas meja.
  1. Pemain yang digantikan seharusnya meninggalkan lapangan bersamaan dengan masuknya pemain pengganti.
Apakah prosedur ini benar?

Interpretasi:
Prosedur ini salah karena akan terjadi penundaan waktu untuk memulai lagi pertandingan.
  • Pemain yang digantikan tidak perlu melapor ke petugas meja atau wasit, dan diizinkan untuk meninggalkan lapangan secepatnya melalui sisi manapun.
  • Pemain pengganti seharusnya tetap berada di luar garis batas, sampai wasit memperbolehkannya memasuki lapangan.
Setelah melakukan kontak visual dengan petugas meja dan pemain pengganti, wasit boleh memberikan isyarat dari di mana dia berada, tidak perlu berdiri di depan petugas meja. Tugas penting untuk wasit dan petugas meja saat terjadi pergantian pemain adalah:
  • Memastikan bahwa jumlah pemain yang meninggalkan lapangan sama dengan jumlah pemain pengganti yang memasuki lapangan.
  • Menyelesaikan proses pergantian pemain dan memulai lagi pertandingan secepat mungkin.

Situasi 6:
Kesempatan pergantian pemain atau time-out baru saja berakhir ketika pelatih A berlari ke petugas meja, dengan suara lantang meminta pergantian pemain atau time-out. Petugas meja bereaksi salah dengan membunyikan tanda. Wasit membunyikan peluit dan menginterupsi pertandingan.

Interpretasi:
Karena peluit wasit, bola menjadi mati dan waktu pertandingan berhenti, mengindikasikan kemungkinan kesempatan pergantian pemain atau time-out. Tetapi karena permintaan terlambat dilakukan, maka permintaan pergantian pemain atau time-out seharusnya tidak dikabulkan.