22 August 2009

Perbedaan Peraturan Bola Basket International, NBA, dan NCAA

Peraturan

FIBA

NBA

NCAA

Durasi Pertandingan

4 kuarter, @ 10 menit

4 kuarter, @ 12 menit

2 paruh, @ 20 menit

Durasi Overtime

5 menit

5 menit

5 menit

Durasi Antara Kuarter Pertama-Kedua dan Ketiga-Keempat

2 Menit

130 detik

Tidak ada

Durasi paruh waktu

15 menit

15 menit

15 menit

Panjang Lapangan

28 m x 15 m

28,65 m x 15,24 m

28,65 m x 15,24 m

Ukuran Area Three-Seconds

6 m x 5,8 m

4,87 m x 5,8 m

3,65 m x 5,8 m

Jarak Garis Three-Point (dari ring basket)

6,25 m

7,24 m (6,70 di pojok)

6,02 m

Shot Clock

24 detik

24 detik

35 detik

Pelanggaran Back Court

8 detik

8 detik

10 detik

Penggunaan Waktu Bersih

2 menit terakhir pada kuarter keempat dan overtime

1 menit terakhir pada kuarter pertama, kedua, ketiga, dan 2 menit terakhir pada kuarter keempat dan overtime

1 menit terakhir dari babak kedua dan overtime

Batas Personal Foul

5

6

5

Batas Team Foul

4 kali pada masing-masing kuarter (dua kali free-throw)

Foul pada kuarter keempat diikutsertakan pada babak overtime

4 kali pada masing-masing kuarter (dua kali free-throw)

6 kali pada masing-masing paruh (satu kali free-throw, jika masuk ditambah satu kali free-throw)

9 kali pada masing-masing paruh (dua kali free-throw

Jumlah Pemain yang Boleh Berada di Garis Samping Free-Throw

5 (3 defensive, 2 offensive)

5 (3 defensive, 2 offensive)

6 (4 defensive, 2 offensive)

Jump Ball

Diberlakukan alternate possession setelah tip-off di kuarter pertama dan overtime

Ada

Diberlakukan alternate possession setelah tip-off pada paruh pertama

Alley-Oop

Legal

Legal

Legal

Pelanggaran 5 Seconds (Closely Guarded)

Ada (ketika memegang bola)

Tidak Ada

Ada (ketika memegang atau men-dribble bola)

Defensive 3 Seconds

Tidak Ada

Ada

Tidak Ada

Jumlah Wasit

2 (3 dapat digunakan dalam suatu kompetisi jika federasi yang menaunginya menghendaki)

3

3

Timeout

2 x 1 menit pada kuarter pertama dan kedua, dan 3 x 1 menit pada kuarter ketiga dan keempat

1 x 20 detik pada masing-masing paruh, dan 6 x 120 detik selama pertandingan

Masing-masing tim dibatasi tidak lebih dari 3 timeout pada kuarter keempat dan 2 timeout pada 2 menit terakhir pertandingan

4 x 75 detik dan 2 x 30 detik tiap pertandingan

Timeout-Overtime

1 x 60 detik

3 x 60 detik, masing-masing tim dibatasi tidak lebih dari 2 timeout pada 2 menit terakhir

1 x 75 detik ditambah jatah timeout yang belum digunakan selama pertandingan

Peminta Timeout

Pelatih atau Asisten Pelatih

Pelatih Kepala atau pemain saat berada dalam pertandingan

Pelatih Kepala atau pemain saat berada dalam pertandingan

Ukuran Bola Basket

Keliling maksimal - 780 mm

Keliling minimal - 749 mm

Berat maksimal - 650 g

Berat minimal - 567 g

Keliling antara 749,3 mm - 755,65 mm (diukur dari garis bola)

Keliling antara 752,5 mm - 758,8 mm (diukur dari permukaan bola)

Berat 623,7 g

Keliling maksimal - 762 mm

Keliling minimal - 749,3 mm

Beraet maksimal - 623,7 g

Berat minimal - 567 g

Nomor Kostum

4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15

Semua angka

00, 0, 1, 2, 3, 4, 5, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 50, 51, 52, 53, 54, 55

10 August 2009

Art. 12 Jump Ball dan Alternating Possession


12.1

Definisi

12.1.1

Suatu jump ball terjadi ketika seorang wasit melempar bola di lingkaran tengah di antara dua pemain yang saling berhadapan pada permulaan kuarter pertama.

12.1.2

Suatu held ball terjadi ketika satu orang pemain atau lebih dari masing-masing tim yang berhadapan saling memegang bola menggunakan salah satu atau kedua tangan dengan erat sehingga tidak ada pemain yang mendapatkan kendali bola tanpa melakukan kekasaran yang tidak pantas.

12.2

Prosedur

12.2.1

Masing-masing jumper (pemain yang akan melakukan jump ball) berdiri dengan kedua kaki berada di dalam lingkaran tengah yang terdekat dengan ring basketnya sendiri dengan salah satu kaki dekat dengan garis tengah.

12.2.2

Pemain lain tidak boleh menempati posisi yang berdekatan di sekitar lingkaran jika pemain lawan ingin menempati posisi tersebut.

12.2.3

Wasit kemudian melempar bola ke atas (secara vertikal) di antara dua jumper yang saling berhadapan, lebih tinggi dari jangkauan lompatan kedua jumper tersebut.

12.2.4

Bola harus di-tap (tepis) dengan tangan oleh setidak-tidaknya salah satu atau kedua jumper setelah bola mencapai titik tertinggi.

12.2.5

Kedua jumper tidak boleh meninggalkan posisinya hingga bola di-tap secara legal.

12.2.6

Kedua jumper tidak boleh menangkap bola atau melakukan tap lebih dari dua kali hingga bola menyentuh salah satu pemain non-jumper atau lantai.

12.2.7

Jika bola tidak di-tap setidaknya oleh salah satu jumper, maka jump ball harus diulang.

12.2.8

Tidak boleh ada bagian tubuh jumper yang melewati garis tengah lingkaran sebelum bola di-tap.


Pelanggaran terhadap Art. 12.2.1, 12.2.4, 12.2.5, 12.2.6, dan 12.2.8 adalah sebuah violation (pelanggaran)

12.3







Situasi jump ball








Situasi jump ball terjadi ketika:

· Terjadi held ball

· Bola keluar lapangan dan wasit mengalami keraguan atau ketidaksetujuan tentang siapa yang terakhir kali menyentuh bola.

· Terjadi double free-throw violation saat free-throw terakhir atau satu kali free-throw yang gagal dilakukan.

· Bola hidup yang menyangkut pada penyokong ring basket (kecuali di antara free-throw).

· Bola menjadi mati ketika tidak ada tim yang mendapatkan penguasaan atau hak terhadap bola.

· Setelah pembatalan hukuman yang setara terhadap masing-masing tim, dan tidak ada hukuman foul lainnya yang terjadi dan tidak ada tim yang mendapatkan penguasaan atau hak terhadap bola sebelum foul atau violation pertama terjadi.

· Permulaan semua kuarter selain kuarter pertama.

12.4

Alternating possession

12.4.1

Alternating possession adalah metode yang menyebabkan bola menjadi hidup dengan melakukan sebuah throw-in bukannya dengan jump ball.

12.4.2

Dalam semua situasi jump ball masing-masing tim akan bergantian menguasai bola melalui throw-in di lokasi terdekat dengan di mana situasi jump ball terjadi.

12.4.3

Tim yang tidak mendapatkan penguasaan bola hidup di lapangan setelah jump ball yang mengawali kuarter pertama akan memulai alernating possession.

12.4.4

Tim yang berhak atas alternating possession selanjutnya pada akhir suatu kuarter akan mengawali kuarter berikutnya dengan throw-in di garis tengah lapangan, berlawanan dengan meja petugas.

12.4.5

Alternating possession:

· Mulai ketika bola diberikan pada pemain yang akan melakukan throw-in.

· Berakhir ketika:

- Bola menyentuh atau disentuh secara legal oleh pemain yang berada di dalam lapangan.

- Tim yang sedang melakukan throw-in melakukan pelanggaran.

- Bola hidup menyangkut penyokong ring basket setelah dilakukan throw-in.

12.4.6

Tim yang berhak atas throw-in alternating possession diindikasikan oleh panah alternating possession yang mengarah pada ring basket lawan. Arah panah alternating possession segera dibalik ketika alternating possession berakhir.

12.4.7

Pelanggaran oleh tim selama proses throw-in alternating possession menyebabkan tim tersebut kehilangan kesempatan throw-in alternating possession. Panah alternating possession segera dibalik, mengindikasikan bahwa lawan dari tim yang melakukan pelanggaran akan berhak atas throw-in alternating possession pada situasi jump ball berikutnya. Pertandinga terus dilanjutkan dengan memberikan bola pada lawan dari tim yang melakukan pelanggaran untuk dilakukan throw-in dari lokasi throw-in semula.

12.4.8

Foul oleh kedua tim:

· Sebelum permulaan semua kuarter kecuali kuarter pertama, atau

· Selama throw-in alternating possession, tidak menyebabkan tim yang akan melakukan throw-in kehilangan kesempatan throw-in alternating possession.

Foul tersebut terjadi setelah bola diberikan kepada pemain yang akan melakukan throw-in tetapi sebelum bola disentuh oleh pemain yang berada di dalam lapangan, tetapi jika foul tersebut terjadi selama playing time maka diberlakukan hukuman yang sesuai.

02 August 2009

Benar Salah #2

1.

Tanya

:

Pemain A5 melakukan throw-in dan, sengaja atau tidak sengaja, bolanya masuk ke ring basket tim B tanpa terlebih dahulu tersentuh oleh pemain lain, apakah tim A mendapatkan kesempatan throw-in pengganti?

Jawab

:

Tidak, artikel 17.3.1 dan 17.3.4

2.

Tanya

:

Pemain A5 mendapatkan kesempatan satu kali free-throw. Ketika bola berada di udara, terjadi double foul oleh pemain A2 dan B2. Selanjutnya bola tidak mengenai atau tidak masuk ring basket. Apakah pertandingan dilanjutkan dengan penguasaan bola oleh tim B?

Jawab

:

Ya, artikel 42

3.

Tanya

:

Ketika terjadi jump ball, tim A memperoleh penguasaan bola secara legal, tetapi setelah itu pemain A2 tanpa sengaja memasukkan bola ke ring basketnya sendiri. Apakah seharunya skor tersebut dibatalkan?

Jawab

:

Tidak, artikel 16.2.2

4.

Tanya

:

Telah terjadi pelanggaran dribble oleh pemain B2, tetapi sebelum dilakukan throw-in, pemain A5 melakukan technical foul. Apakah pelanggaran yang dilakukan oleh A5 merupakan pelanggaran tim?

Jawab

:

Tidak, artikel 41.2.2

5.

Tanya

:

Pemain A3 melakukan technical foul. Setelah itu, terjadi technical foul lainnya oleh pelatih tim A dan diikuti oleh pelatih tim B. Apakah pelanggaran yang dilakukan oleh kedua pelatih itu harus dibatalkan?

Jawab

:

Tidak, artikel 42.2.3 (hukuman untuk technical foul pemain A3 dan pelatih B harus dibatalkan)

6.

Tanya

:

Ketika terjadi jump ball, pemain B5 melakukan pelanggaran setelah bola dilempar ke atas oleh wasit, tetapi sebelum bola secara legal ditepuk oleh pemain. Apakah pelanggaran yang dilakukan oleh B5 terjadi dalam interval permainan?

Jawab

:

Ya, artikel 8.6 dan 12.4.8

7.

Tanya

:

Pada menit terakhir kuarter keempat, pemain A3 menyebabkan bola keluar lapangan. Tim A diberikan kesempatan time-out. Ketika pertandingan dilanjutkan lagi, apakah tim B melakukan throw-in dari sideline sejajar dengan garis free-throw, berlawanan dari meja ofisial?

Jawab

:

Tidak, artikel 17.2.3

8.

Tanya

:

B2 melakukan unsportmanlike foul terhadap pemain A2, kemudian tim A melakukan time-out. Ketika pertandingan dilanjutkan, pemain A2 tidak berhasil memasukkan dua kali kesempatan free-throw. Sebelum dilakukan throw-in karena foul yang dilakukan oleh pemain B2 tersebut, pelatih tim A kembali meminta time-out. Apakah tim A seharusnya diberikan kesempatan time-out?

Jawab

:

Ya, artikel 18.2.3

9.

Tanya

:

Selama time-out oleh tim A, pemain A8 melapor pada petugas meja untuk melakukan pergantian dengan pemain A3. Sebelum masa time-out berakhir, pemain A3 melakukan technical foul. Apakah pelanggaran yang dilakukan oleh pemain A3 terhitung sebagai situasi hukuman untuk kuarter tersebut?

Jawab

:

Tidak, artikel 4.2.3

10.

Tanya

:

Apakah unsportmanlike foul selalu melibatkan kontak dengan pemain lawan?

Jawab

:

Ya, artikel 36.1.1