24 December 2009

Power Lay Up

Power lay-up merupakan salah satu teknik shoot yang dilakukan dari jarak dekat, ketika seorang pemain berhasil mendapatkan offensive rebound, menerima pass, atau melakukan jump stop (teknik hop step) setelah drive mengarah ke ring basket.

Karena dekat dengan ring basket, maka biasanya defender akan lebih memberikan tekanan, dengan mencoba melakuan steal maupun block. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kontrol bola dan kekuatan fisik yang bagus untuk dapat mencetak angka.

Power lay up berbeda dengan lay up biasa, karena tumpuan lompat menggunakan kedua kaki, meskipun lebih lambat, tetapi power lay up dapat menghasilkan gerakan yang lebih powerful.

Cara melakukan

Ketika mulai mendekati ring basket, pemain melakukan satu kali dribble kemudian berhenti menggunakan teknik hop step dengan kedua ujung kaki menghadap ke baseline. Bola dipegang di depan bahu yang jauh dari lawan menggunakan kedua tangan dengan siku terbuka (tapi jangan pernah mengayunkannya). Setelah itu, dengan bertumpu pada kedua kaki, pemain melompat setinggi mungkin sambil menjulurkan kedua tangan dengan demikian bola dapat dipegang pada posisi tertinggi.

Saat mencapai puncak tertinggi lompatan, bola dilepaskan dengan lembut mengguanakan satu tangan, yaitu tangan yang jauh dari lawan, sedangkan tangan lainnya boleh dijadikan sebagai perlindungan terhadap pemain lawan, asal tidak diayunkan.

Berikut ini video yang menunjukkan cara melakukan power lay up dari sisi kanan maupun kiri lapangan.






Zone Offense 3-out, 2-in

1) Offense ini bisa digunakan untuk melawan zone defense 2-3 atau 3-2.

Formasi awalnya adalah 3-out, 2-in. Point guard mempunyai dua opsi pass, yaitu ke salah satu pemain yang ada di area wing, shooting guard atau small forward.
2) Ketika bola berada di wing, pemain post yang berada weak side melakukan flash cut (gerakan dari diam kemudian sprint ke suatu area) menuju area elbow di strong side.

Sedangkan pemain post yang ada di strong side bergerak sedikit keluar ke area short corner, tujuannya adalah untuk membuka pertahanan lawan.
3) Opsi 1:
Pemain di wing melakukan pass ke elbow.

Upayakan setelah menerima pass, pemain yang berada di elbow melakukan reverse pivot sehingga menghadap ke ring basket untuk memperoleh visi yang lebih luas.
4) Setiap kali bola berada di elbow, maka pemain yang berada short corner dan wing di sisi weak side masuk ke dalam menempati area low post.

Sebisa mungkin kedua pemain tersebut berada di antara ring basket dan pemain bertahan yang berada di low post.
5) Dalam situasi ini, pemain elbow mempunyai tiga opsi, yaitu:
  • Shoot.
  • Pass ke salah satu pemain yang berada di low post.
  • Outlet pass ke luar kembali ke pemain yang berada di wing.
  • 6) Jika pemain memilih opsi terakhir, maka pemain yang sebelumnya berada di low post kembali ke posisi semula.
    7) Opsi 2:
    Pemain di wing melakukan pass ke short corner.

    Seperti halnya Opsi 1, upayakan setelah menerima pass, pemain yang berada di short corner melakukan reverse pivot.
    8) Setiap kali bola berada di short corner, pemain yang berada di elbow melakukan flash cut mengarah ke ring basket.
    9) Pemain di short corner mempunyai opsi untuk melakukan pass ke pemain elbow yang telah melakukan flash cut, tentu saja jika memungkinkan, untuk diteruskan dengan gerakan power lay-up.

    Jika mempunyai pemain post yang lebih dominan daripada pemain lawan, maka hal ini bisa sangat menguntungkan.
    10) Jika pemain short corner memutuskan untuk tidak melakukan pass ke pemain elbow yang telah melakukan flash cut, maka pemain elbow tersebut terus berlari menuju area low post di sisi weak side.

    Selanjutnya, pemain wing melakukan flash cut ke area elbow di sisi strong side.
    11) Pemain short corner mempunyai dua opsi, yaitu:
  • Pass ke pemain wing yang melakukan flash cut untuk diteruskan dengan shoot atau power lay-up.
  • Outlet pass ke luar kembali ke pemain yang berada di wing.
  • 12) Jika pemain short corner memutuskan untuk melakukan outlet pass, maka pemain low post di sisi weak side bersiap melakukan screen.
    13) Pemain wing kemudian berlari menggunakan screen untuk kembali ke area wing dan bersiap menerima ball reversal.

    Ball reversal dilakukan dengan cepat dari pemain wing ke point guard.
    14) Kemudian pemain point guard meneruskan bola ke pemain yang telah memperoleh screen.
    15) Dalam kondisi ini (jika screen yang dilakukan berhasil menahan lawan) maka akan tercipta kesempatan untuk melakukan shoot.
    16) Jika pemain lawan berhasil menghindari screen dan berusaha menghalangi pemain wing untuk melakukan shoot, maka pemain low post segera melakukan post up, dan bersiap menerima pass dari pemain wing.
    17) Jika semuanya tidak mungkin dilakukan maka pemain low post segera bergerak ke short corner untuk menghindari pelanggaran three second.
    Sedangkan pemain wing men-dribble bola keluar untuk mempertahankan spacing yang baik.

    Pemain low post yang berada di sisi weak side kemudian melakukan flash cut ke area elbow di sisi strong side.
    18) Posisi ini sama dengan Gambar 3, hanya saja berada pada sisi lapangan yang berbeda. Oleh karena itu, offense ini bisa disebut juga sebagai continuity offense.

    Hal ini berarti rangkain offense ini bisa diulangi, setidaknya sekali lagi. Hanya saja perlu memperhitungkan sisa shot clock.

    Strategi ini sangat menguntungkan jika dalam suatu tim tidak mempunyai shooter jarak jauh, tetapi mempunyai pemain-pemain dengan kemampuan inside scoring yang bagus.

    Pengambilan keputusan oleh kedua pemain post sangat mempengaruhi keberhasilan strategi ini, selain itu timing pass maupun gerakan yang dilakukan juga sangat berperan penting.

    Jika dilakukan terlalu lambat, maka lawan dapat menyusun kembali defense, tetapi jika dilakukan terlalu cepat maka bisa sangat melelahkan para pemain dan hasil yang diinginkan menjadi sulit tercapai.

    19 December 2009

    Hasil Drawing FIBA World Championship 2010

    Pada tanggal 15 Desember 2009, 24 tim mengikuti pengundian Kejuaran Bola Basket Dunia 2010 di Istanbul, Turki.

    Sebagai tuan rumah kompetisi, Turki secara otomatis lolos mengikuti kejuaraan ini, menyusul kemudian adalah tim Amerika, yang mendapatkan tiket setelah memenangkan medali emas di ajang Olimpiade Beijing.

    18 dari 22 tim lainnya lolos kualifikasi setelah menjalani kompetisi di masing-masing zona. Tim-tim tersebut adalah:
    • Afrika: Angola, Pantai Gading, dan Tunisia.
    • Amerika: Argentina, Brazil, Kanada, dan Puerto Riko
    • Asia: China, Iran, dan Yordania.
    • Eropa: Kroasia, Prancis, Yunani, Serbia, Slovenia, dan Spanyol.
    • Oceania: Australia dan Selandia Baru.
    Sedangkan 4 tim tersisa adalah Jerman, Lebanon, Lithuania, dan Rusia yang lolos setelah mengantongi wild card dari FIBA.

    Tim-tim peserta kejuaraan ini dibagi menjadi 4 grup yang masing-masing grup terdiri dari 6 tim, setiap tim akan menghadapi 5 tim lain yang berada dalam grup yang sama. Setelah fase grup, 4 tim teratas dari masing-masing grup (16 tim) berhak melangkah ke fase knock-out hingga babak final.

    Kejuaraan ini akan diadakan di 4 kota yaitu Ankara, Kayseri, Istanbul, dan Izmir mulai tanggal 28 Agustus sampai 12 September 2010.


    16 December 2009

    Motion Offense 4-out, 1-in

    1) Motion offense ini dapat bekerja dengan baik melawan defense man-to-man.

    Untuk memainkannya, setidaknya harus ada empat pemain yang mempunyai kemampuan penguasaan bola.

    Motion offense ini dapat dimulai dari kedua sisi lapangan.

    Dua pemain yang berada di ujung area key adalah guard, sedangkan dua pemain lainnya yang berada di area wing adalah forward, dan pemain di area high-post adalah center.

    Aturan 1:
    Setiap pass dari guard ke guard yang lainnya diikuti dengan screen away (screen menjauhi arah pass) untuk pemain forward.

    Pemain forward harus terlebih dahulu melakukan sebuah jab step mengarah ke ring basket supaya screen yang dilakukan lebih efektif.

    Dengan penerapan Aturan 1 maka akan terjadi pergantian posisi antara guard dan forward di salah satu sisi lapangan.

    2) Disamping adalah penerapan Aturan 1 untuk arah passing yang berlawanan.

    Pemain center harus selalu berada di antara bola dan pemain yang menjaganya.

    3) Aturan 2:
    Setiap terjadi pass dari guard ke forward, maka guard akan melakukan screen away untuk pemain guard lainnya. Pemain guard yang mendapatkan screen melakukan cut ke dalam dan bersiap menerima bola dari pemain forward untuk diteruskan dengan power lay-up.

    Pastikan guard tersebut sebelumnya mendapatkan dua kali screen dengan benar, yaitu dari pemain guard, yang sebelumnya melakukan pass, dan dari center.

    4) Guard yang telah melakukan screen secepatnya kembali ke posisi semula untuk memberikan opsi pass oleh pemain forward.

    Jika guard yang melakukan cut tidak mendapatkan bola, maka harus terus berlari ke arah wing, sedangkan pemain forward yang sebelumnya berada di area wing bergerak ke ujung area key, rangkaian gerakan rotasi ini disebut dengan wheel.

    Sama seperti penerapan Aturan 1, gerakan-gerakan ini menyebabkan pergantian posisi guard dan forward di salah satu sisi lapangan.

    5) Setelah terjadi wheel, pemain center melakukan cut ke low-post dan coba melakukan post-up untuk bersiap menerima pass dari pemain forward.

    6) Ketika bola dikembalikan dari forward ke guard, maka center kembali ke posisi semula dan dan motion offense dapat diulangi.

    7) Aturan 3:
    Setiap pass dari guard ke high post selalu diikuti dengan gerakan split the post atau nama lainnya adalah scissor cut.

    8) Pemain guard yang tidak melakukan pass pertama kali cut dan pemain forward di sisi lapangan yang sama menggantikan posisinya.

    9) Kemudian guard yang melakukan pass menyusul cut dan pemain forward yang berada di sisi lapangan yang sama juga menggantikan posisinya.

    10) Dengan Aturan 3 didapatkan tiga opsi serangan, yaitu:
  • Hand-off dengan pemain guard pertama.
  • Hand-off dengan pemain guard kedua.
  • Permaian one-on-one antara pemain center yang pemain yang menjaganya.

    Jika dari ketiga opsi tersebut tidak dapat dijalankan maka bola dikembalikan ke luar kemudian motion offense dapat diulangi lagi.

  • 11) Perhatikan, setiap aturan hanya akan menyebabkan pergantian posisi guard dan forward di salah satu sisi lapangan.

    Strategi offense ini bisa juga disebut sebagai continuity offense karena serangan yang dilakukan bersifat kontinyu dan setiap serangan akan kembali ke posisi semula.

    Keuntungan penerapan strategi offense ini adalah ketika dalam suatu tim hanya terdapat sedikit pemain post dan banyak pemain perimeter yang tidak mempunyai kemampuan shoot jarak jauh.

    Selain itu offense ini dapat digunakan untuk memperlambat tempo pertandingan, tentu saja akan bermanfaat jika diterapkan pada akhir-akhir pertandingan di mana situasi tim sedang unggul.

    Melakukan offense ini dengan sabar terkadang membuat lawan menjadi lengah, sehingga defense yang mereka lakukan menjadi lebih mudah dikalahkan.

    Motion offense ini relatif mudah diajarkan meskipun biasanya di awal-awal penerapannya sering memusingkan pemain. Tetapi dengan latihan yang rutin akan membuat para pemain menjadi terbiasa.

    Dengan melatih motion offense ini (atau motion offense lainnya) pemain akan belajar melakukan gerakan tanpa bola (moving without the ball) dan spacing.

    10 December 2009

    Set Motion Offense

    Motion offense dapat dimulai dari berbagai set formasi, seperti yang digambarkan di bawah ini.

    Set 3-out, 2-in

    Set ini memiliki tiga pemain perimeter dan dua pemain post. Hal ini akan memberikan keseimbangan antara penyerangan dari luar maupun dalam, serta kesempatan melakukan offensive rebound yang lebih baik.


    Jika dalam suatu tim terdapat lima pemain yang bisa bermain di semua posisi, maka mereka dapat saling bertukar posisi atau berotasi. Jika hanya terdapat dua pemain post yang bagus, maka rotasi dilakukan antar sesama pemain post, sedangkan tiga pemain perimeter melakukan rotasi di luar area three-point.

    Set 4-out, 1-in

    Set ini menggunakan empat pemain perimeter dan satu pemain post, sehinnga menjadikan set ini sangat baik diterapkan jika dalam satu tim mempunyai banyak pemain perimeter tetapi hanya memiliki sedikit pemain post.


    Set ini bisa menyebabkan situasi satu lawan satu di area post (post-up) yang sangat menguntungkan jika terjadi situasi mismatch. Misalnya, jika ada seorang pemain defensive yang telah melakukan empat kali foul, maka tempatkan satu orang pemain offensive yang dijaganya bermain sebagai pemain post. Kemudian pass bola ke pemain tersebut sehingga tercipta situasi satu lawan satu. Dengan demikian kesempatan mencetak angka lebih besar karena pemain defensive sedang dalam kondisi foul-trouble sehingga defense yang dilakukan akan lebih longgar, atau setidaknya mampu memaksa pemain defensive tersebut melakukan foul yang kelima (foul-out).

    Set 5-Out

    Ketika dalam suatu tim tidak terdapat pemain post yang tinggi, maka set ini bisa diterapkan. Set ini sangat menguntungkan jika dalam suatu tim terdapat pemain-pemain yang memiliki orientasi bermain sebagai pemain perimeter dan mempunyai kecepatan dan kemampuan yang baik.

    01 December 2009

    Keuntungan Motion Offense

    Strategi offense dalam permainan bola basket telah berkembang pesat sejak masa permulaan olahraga ini di tahun 1940an dan 1950an. Menciptakan strategi offense membutuhkan waktu dan kreativitas, selain itu, juga perlu mempertimbangkan sifat dan kemampuan pemain yang ada dalam tim. Pelatih yang baik mampu menempatkan dalam posisi di mana seorang pemain dapat 'sukses', dalam hal ini sukses bukan berarti hanya mencetak angka. Setiap pemain mempunyai kemampuan yang bersifat unik. Jika kemampuan-kemampuan mereka dimaksimalkan, maka hasilnya adalah mesin offensive yang sangat hebat.

    Memilih jenis offenses seharusnya menjadi perhatian utama seorang pelatih. Strategi offense yang diandalkan akan menentukan kesuksesan tim (tentu saja bersamaan dengan strategi defense). Motion offense memberikan fleksibilitas dan dapat menyebabkan tekanan pada tim lawan.

    Berikut ini adalah 15 keuntungan yang didapatkan dari motion offense.

    Kenapa memilih motion offense?
    1. Motion offense memberikan ruang bagi daya kreativitas dan imajinasi. Membuat offense menjadi tidak membosankan.
    2. Motion offense menjadikan intelegensi sebagai sebuah aset penting. Pemain dengan kemampuan high basketball IQ dapat menerapkan motion offense dengan baik.
    3. Motion offense menggabungkan dan menekankan pada kemampuan-kemampuan fundamental, terutama triple theat.
    4. Motion offense mampu digunakan untuk mengalahkan lawan jika diterapkan dengan tidak terburu-buru.
    5. Motion offense memberikan kesempatan melakukan shooting yang lebih terbuka sehingga dapat meningkatkan persentase field goal.
    6. Motion offense sangat tidak dapat diprediksi karena setiap penguasaan bola bersifat unik.
    7. Motion offense tidak mungkin bisa diamati oleh tim lawan, hal ini dikarenakan setiap penguasaan bola menyebabkan pergerakan yang berbeda-beda.
    8. Motion offense bisa membuat lawan kelelahan, sehingga menyebabkan strategi offense lawan menjadi tidak produktif.
    9. Motion offense bisa membentuk pemain muda menjadi pemain dengan kemampuan yang lengkap, karena strategi ini membutuhkan 3 kemampuan dasar offensive (shoot, pass, ball handle) sehingga perkembangan pemain menjadi lebih menyeluruh.
    10. Motion offense dapat memberikan kemenangan perang mental di lapangan. Mampu memenangkan perang mental dalam suatu pertandingan adalah karateristik sebuah tim yang bagus.
    11. Motion offense bersifat unik dan sangat menantang untuk diajarkan, dan akan membuat setiap pelatih terus belajar. Pelatih diharuskan terus mengembangkan dirinya dengan mempelajari konsep dan cara bermain yang baru.
    12. Motion offense membuat tim mempunyai defense yang lebih baik. Hal ini dikarenakan motion offense adalah strategi yang paling sulit dijaga, sehingga defense tim akan selalu berkembang di setiap latihan.
    13. Motion offense menciptakan banyak peluang free throw.
    14. Motion offense seperti bongkahan tanah liat yang bisa dibentuk sesuai dengan kepribadian tim.
    15. Motion offense juga dapat diterapkan untuk melawan zone defense secara efektif.