Motion offense berbeda dengan continuity offense karena dalam motion offense tidak mempunyai pola yang berulang-ulang. Akan tetapi, motion offense bersifat bebas mengalir dan tidak ada batasan, dengan mengikuti beberapa aturan. Berikut ini adalah contoh aturan dasar yang biasa digunakan:
- Pass and screen away: Pemain melakukan pass ke salah satu sisi lapangan kemudian diteruskan dengan melakukan screen kepada pemain yang berada di sisi yang lain. Tujuannya adalah untuk menjaga spacing dan menciptakan kesempatan melakukan shoot atau drive ke dalam.
- Back screen: Pemain yang berada di low post melakukan screen kepada pemain yang berada di area wing sehingga dapat membuat kesempatan melakukan cut ke dalam.
- Flare screen: Pemain perimeter yang sedang tidak menguasai bola melakukan screen (biasanya di area sekitar elbow) kepada pemain lainnya yang juga sedang tidak menguasai bola di area three-point.
Asal mula motion offense
Asal mula motion offense sampai saat ini masih diperdebatkan. Meskipun penghargaan sering kali diberikan kepada Hank Iba, mantan pelatih kepala di tim bola basket Oklahoma State Cowboys. Akan tetapi banyak yang percaya bahwa motion offense sudah dikembangkan lebih dulu oleh pelatih-pelatih Harlem Renaissance, sebuah tim basket yang terdiri dari orang Afro-Amerika pada tahun 1920an dan 1930an. Pada kenyataannya, Harlem Renaissance adalah tim basket pertama yang menjuarai World Championship Professional Basketball Tournament yang diadakan pada tahun 1939, dan pada saat itu mereka menggunakan motion offense.
Motion offense versi Hank Iba
Tim yang dipimpin oleh Hank Iba bersifat metodis (dilakukan sesuai dengan metode), pemain menguasai bola dengan pola weave. Penggunaan motion offense bersamaan dengan defense yang agresif biasa dilakukan oleh Hank Iba ketika dia mengantarkan Oklahoma State Cowboys menjadi juara NCAA pada tahun 1945 dan 1946, menjadikannya sebagai tim NCAA pertama yang berhasil menjadi juara secara berturut-turut. Dia juga terpilih sebagai Coach of the Year di tahun 1945 dan 1946. Tim Oklahoma State Cowboys pada saat itu dipimpin oleh Bob Kurland, pemain NCAA pertama yang memiliki tinggi 7 kaki. Selama 36 tahun masa jabatan Hank Iba sebagai pelatih kepala di Oklahoma State Cowboys (1934–1970), strategi motion offense yang dia terapkan juga memberikan 655 kemenagan. Dia juga pernah melatih tim nasional basket Amerika ketika memenangkan medali emas di ajang Olimpiade pada tahun 1964 dan 1968, menjadikannya sebagai pelatih pertama dalam sejarah yang berhasil memenangkan dua medali emas di ajang Olimpiade.
Motion offense versi Bob Knight
Pelatih kepala terkemuka lain yang juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan motion offense adalah Bob Knight. Knight telah menggunakan motion offense dan mencapai berbagai kesuksesan selama 40 tahun karirnya sebagai pelatih kepala di United States Military Academy, Indiana University, dan Texas Tech University, mencatat total 902 kemenangan. Motion offense yang dia terapkan menekankan pada pemain post yang melakukan screen dan pemain perimeter melakukan pass sampai ada pemain yang mempunyai kesempatan terbuka untuk lay-up atau jump shot.
Penggunaan motion offense paling sering ditunjukkan ketika Bob Knight menjabat sebagai pelatih kepala tim basket Indiana Hoosiers (1971-2000). Dia berhasil mencatat 661 kemenangan bersama Indiana Hoosiers, dan berhasil meraih 3 kali juara NCAA. Dia juga pernah 4 kali terpilih sebagai Coach of the Year. Knight juga pernah melatih tim nasional basket Amerika dan meraih medali emas di Olimpiade 1984. Di dalam skuad Olimpiade tersebut terdapat banyak pemain terkenal seperti Chriss Mullin, Patrick Ewing, dan Michael Jordan.
Pada saat ini, motion offense sering digunakan di berbagai tim bola basket sekolah, universitas, dan tim profesional.