05 January 2009

Seputar Lahirnya Perbasi


Dalam tulisan pertama, kita telah membaca muasal olahraga bola basket yang ternyata berangkat dari eksperimentasi serba kebetulan di sebuah sekolah di Amerika. Kini, kita coba menelisik bagaimana olahraga ini masuk ke Indonesia hingga terbentuk organisasi persatuan bola basket seluruh Indonesia (Perbasi) dan berkembang pesat sampai hari ini.

Saya telah membuka sejumlah referensi, namun tidak satu pun yang menyebutkan secara definitif tokoh pembawa, kapan dan bagaimana olahraga ini ke tanah air. Informasi yang terkumpul banyak menyebutkan, pada masa penjajahan Belanda, para muda-mudi bule diketahui sering bermain bola keranjang atau korfball, yang mirip bola basket. Namun olahraga ini tidak turun ke masyarakat karena adanya factor psikologis antipati terhadap permainan penjajah. korfball hilang sama sekali dari ingatan bersamaan dengan hengkangnya mereka dari tanah air. Saya yakin, generasi muda, termasuk olahragawan kita, tidak mengenal korfball. Saya sendiri tidak pernah melihat korfball dimainkan, kecuali hanya dari bacaan saja.

Sebuah penghampiran sejarah masuknya basket ke tanah air menyebutkan, basket masuk bersamaan dengan kedatangan pedagang dari Cina menjelang kemerdekaan. Menurut saya, penghampiran ini masuk akal, sebab Cina sendiri lebih dulu mengenal bola basket ketimbang rakyat Indonesia. Tepatnya, sejak 1894, bola basket sudah dimainkan orang-orang Cina di Provinsi Tientsien dan kemudian menjalar ke seluruh daratan Cina. Mereka yang berdagang ke Indonesia adalah kelompok menengah kaya yang memilih olahraga dari Amerika itu sebagai identitas kelompok Cina modern.

Pendapat ini diperkuat fakta menjelang dan pada awal kemerdekaan klub-klub bola basket di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, DI Yogyakarta, dan Surabaya sebagian besar tumbuh dari sekolah-sekolah Cina. Di Semarang, misalnya, pada 1930 ada klub bernama Chinese English School, Tiong Hoa Hwee, Fei Leon Ti Yu Hui, atau Pheng You Hui yang kemudian dikenal dengan nama Sahabat. Dari klub itu pula kemudian lahir salah seorang pemain legendaris Indonesia, Liem Tjien Siong yang kemudian dikenal dengan nama Sonny Hendrawan (Pada 1967 Sonny terpilih sebagai Pemain Terbaik pada Kejuaraan Bola Basket Asia IV di Seoul, Korsel. Waktu itu, tim Indonesia menduduki peringkat ke-4 di bawah Filipina, Korea, dan Jepang).

Keajaiban dunia basket tertoreh pada masa-masa awal kemerdekaan. Meski belum memiliki organisasi, pada 1948, ketika Negara Indonesia menggelar PON I digelar di Solo, bola basket, sudah menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Ini membuktikan bahwa basket cepat memasyarakat dan secara resmi diakui Negara.

Tiga tahun kemudian, Maladi sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) yang kemudian menjadi Menteri Olahraga, meminta Tonny Wen dan Wim Latumeten untuk membentuk organisasi bola basket. Ini bukan pekerjaan gampang, sebab sebelumnya orang-orang katurunan Tionghoa yang lebih dulu melek basket sudah punya bond sendiri dan belum tertarik bergabung. Namun akhirnya karena tuntutan kebutuhan untuk menyatukan organisasi basket, disepakati pembentukan Persatuan Basketball Seluruh Indonesia pada 23 Oktober 1951, disingkat Perbasi. 

Istilah basketball yang masih berbahasa Inggris kemudian di Indonesiakan pada 1955, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) dan pemerintah menetapkannya sebagai satu-satunya organisasi yang menaungi seluruh kegiatan perbolabasketan di tanah air. Pemerintah juga meminta seluruh komponen bangsa bersatu padu dalam payung organisasi ini, termasuk bond Cina yang sebelumnya sudah berdiri kuat sebagai organisasi basket komunitas.

Sejak, Indonesia memiliki organisasi resmi yang mengurus olahraga bola basket. Perbasi menganut sistem vertikal berjenjang, yang dimulai dari tingkat perkumpulan, pengurus cabang (pengcab) Perbasi, pengurus daerah (pengda) Perbasi, sampai kepada pengurus besar (PB) Perbasi. Saat ini, kepengurusan PB Perbasi sebagai Ketua Umum Ibu Noviantika Nasution, M.Si dan saya sendiri sebagai sekjen.


Oleh:
Dahlan Muhammad, Sekjen PB Perbasi