Banyak pemain basket memiliki data statistik yang sangat hebat, tetapi hanya yang terbaik yang bisa menjadi penentu kemenangan. Tujuan dari pertandingan basket bukanlah mengumpulkan poin, rebound, atau assist, tetapi kemenangan. “Good players lead their teams to wins.” Ungkapan tersebut diungkapkan oleh Dan T. Rosenbaum, seorang profesor ekonomi dari University of North Carolina yang mengusulkan penggunakan statistik baru yang bisa mengukur kontribusi pemain dalam meraih kemenangan.
Beberapa tahun belakangan ini, NBA menambahkan kolom baru pada tabel statistiknya, yaitu kolom +/- (plus/minus).
Menurut NBA, statistik +/- digunakan untuk menunjukkan efektivitas teamwork. Dengan statistik tersebut bisa diketahui pemain atau kombinasi pemain, mulai kombinasi dua pemain sampai lima pemain, yang memberikan kontribusi paling banyak untuk setiap game. Pada dasarnya statistik ini mencatat perbedaan poin ketika seorang atau kombinasi pemain sedang berada di dalam lapangan dan di bangku cadangan.
Pada awalnya, statistik +/- digunakan dalam olahraga hoki untuk mengukur perbedaan gol, tidak termasuk gol saat adu penalti. Pemain yang berada di dalam lapangan mendapatkan +1 ketika timnya mencetak gol, dan mendapatkan -1 ketika timnya kebobolan.
Tujuan utama statistik ini adalah mengukur peran pemain dalam bertahan dan menyerang. Houston Rockets adalah tim NBA pertama yang menggunakan statistik ini (dengan sedikit modifikasi) yang mampu mengunkan efektivitas Shane Battier, seorang pemain yang selama ini jauh dari perhatian, tetapi mampu memberikan kontribusi yang besar dalam bertahan dan menyerang meskipun tidak mencetak banyak poin.
Misalnya, jika Jeremy Lin dimainkan dalam suatu pertandingan saat skor 80-80 dan meninggalkan lapangan saat timnya unggul 3 poin, ma dia mendapatkan +3. Sebaliknya, jika dia dimainkan saat timnya unggul 13 poin dan meninggalkan lapangan saat timnya unggul 3 angka, maka dia mendapatkan -10.
Angka tersebut ditambahkan sampai akhir pertandingan sehingga didapatkan +/- akhir untuk masing-masing pemain, seperti yang terlihat pada box score NBA di bawah (klik untuk memperbesar):
Gambar di atas merupakan cuplikan box score pertandingan NBA saat New York Knicks menjamu Sacramento Kings di Madison Square Garden tanggal 15 Februari 2012 waktu setempat. Dari box score tersebut dapat diartikan, rookie sensation Jeremy Lin, membawa Knicks Surplus 19 poin selama dimainkan selama 26:16 menit.
Statistik +/- dapat dihitung pada setiap pertandingan atau diakumulasi sepanjang musim. Misalnya, jika seorang pemain dimainkan dalam pertandingan dengan berbekal akumulasi statistik +/- mencapai -8 dan pada pertandingan tersebut mencatat +3, maka total +/- pemain tersebut menjadi -5. Dengan demikian dapat diketahui pemain atau kombinasi pemain yang memiliki statistik +/- terbaik pada setiap musim. Berikut ini adalah catatan statistik +/- terbaik NBA musim 2011/2012 sampai bulan Februari 2012.
Meskipun sudah diterapkan oleh NBA, masih terdapat pro-kontra dari beberapa pihak terhadap penggunaan statistik ini karena menghasilkan data yang bias atau aneh. Misalnya Tyreke Evans, O.J. Mayo, Luis Scola, dan David Lee yang berada di peringkat bawah catatan statistik +/- timnya.