Basket adalah permainan tim. Dari definisi tersebut berarti semua pemain yang terlibat dalam permainan harus bekerja sebagai suatu kesatuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, para pemain harus menguasai salah satu keterampilan utama dalam permainan basket, yaitu passing. Meskipun demikian, passing sering kali masih jarang menjadi fokus para pelatih saat melatih timnya.
Pemain selalu berasumsi pada nilai-nilai yang pelatih tanamkan di setiap aspek permainan. Ketika melatih passing, seharusnya pelatih tidak hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga mentalitas. Banyak pemain berpikir passing sebagai sesuatu yang harus dilakukan ketika mereka tidak memiliki tembakan, bukannya suatu tindakan yang tidak egois yang dirancang untuk melibatkan pemain lain.
Ketika melatih pemain muda, pelatih harus menyadari keterbatasan fisik dan mental para pemain. Pemain muda biasanya kurang memiliki kekuatan yang diperlukan dan mereka masih mengembangkan rasa ruang dan waktu. Selain itu, keterampilan mereka mengenali kesempatan passing hanya bisa diasah oleh pengalaman. Kesempatan passing yang terlihat terbuka sering tidak dimanfaatkan oleh mereka karena mereka tidak memiliki pengalaman untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan passing dari titik A ke titik B dan bahkan seringkali menghasilkan passing yang buruk karena mereka terlalu lambat mengenali kesempatan passing.
Dalam kasus lainnya, kegagalan dari usaha passing sebelumnya sering menjadikan mereka terlalu berhati-hati untuk melakukan passing berikutnya. Hal ini mempunyai efek jangka panjang bisa menjadikan pemain tidak memahami nilai penting dari passing.
Jenis Passing
Pada dasarnya ada dua jenis passing:
- Air Pass - passing yang antar pemain tanpa memantul lantai.
- Bounce Passes - passing yang dilemparkan ke lantai sehingga memantul ke penerima yang dimaksudkan.
Setiap jenis passing mempunya beberapa variasi.
Variasi Dasar:
- Dada Pass
- Bounce Pass
- Overhead Pass
- Wrap Around Pass
Variasi Tingkat Lanjut:
- Baseball Pass
- Dribble Pass
- Behind-the-Back Pass
- Pick-dan-Roll Pass
Dasar Passing
Chest Pass
Dinamai demikian karena passing ini dilakukan dari dada. Sebelum dilemparkan bola dicengkeram di kedua sisi dengan ibu jari tepat di belakang bola. Ketika passing dilakukan, jari-jari yang diputar di belakang bola sampai ibu jari menghadap ke bawah. Hasil akhirnya adalah bagian belakang tangan saling berhadapan dengan ibu jari lurus ke bawah. Dengan demikian bola akan memiliki backspin (putaran ke belakang) yang bagus.
|
Bounce Pass vs Chest Pass |
Ketika melakukan chest pass, para pemain harus berusaha untuk mengarahkannya ke dada penerima. Passing dari rendah ke tinggi atau tinggi ke rendah akan sulit untuk ditangkap.
Bounce Pass
Bounce pass dilemparkan dengan gerakan yang sama namun ditujukan ke lantai. Ini harus dilakukan dari jarak yang cukup jauh sehingga bola memantul sampai setinggi pinggang penerima. Ada yang mengatakan, titik pantul optimal adalah 3/4 jarak dari pengumpan ke penerima, dan mungkin dapat dijadikan referensi yang baik untuk memulai latihan bounce pass, tapi setiap pemain harus melakukan percobaan sehingga dapat diketahui seberapa jauh bola diumpankan sehingga memantul ke penerima dengan benar. Dengan melakukan passing yang tepat dan konsisten akan membuat para pemain menentukan titik pantul.
Overhead Pass
Overhead pass sering digunakan sebagai outlet pass (passing yang digunakan sebagai awal fast break). Bawa bola langsung di atas dahi dengan kedua tangan di sisi bola. Sasarannya adalah dagu penerima. Beberapa pelatih menyarankan untuk tidak membawa bola di belakang kepala, karena memakan waktu sepersekian detik lebih lama dan bisa dicuri lawan.
|
Overhead Pass |
Wrap Around Pass
Langkahkan kaki non-pivot di samping pemain bertahan. Umpankan bola dengan satu tangan (tangan luar). Passing ini dapat digunakan sebagai air pass atau bounce pass. Anda akan sering melihat wrap-around air pass dari pemain post ke perimeter dan wrap-around bounce pass untuk sebaliknya.
Baseball Pass
Sebuah baseball pass adalah passing menggunakan satu tangan yang gerakannya sama seperti melempar bola baseball. Passing ini sering digunakan untuk jarak yang jauh. Anak-anak harus lebih berhati-hati jika ingin melakukan passing jenis ini karena bisa menyebabkan tangan mereka cidera.
|
Baseball Pass |
Dribble Pass
Dribble pass digunakan untuk melakukan passing dengan cepat dengan satu tangan yang digunakan untuk dribble bola. Passing ini bisa bersifat air pass atau bounce pass. Salah seorang bintang NBA yang sering melakukan passing ini adalah Steve Nash.
Behind the Back Pass
Behind the Back Pass adalah passing yang dilakukan melalui bagian belakang punggun pemain. Hal ini digunakan sebagai alternatif untuk menghindari pemain bertahan ketika passing dari bagian depan akan berisiko. Hal ini juga dapat digunakan untuk melempar bola ke pemain sisa pada berbuka puasa.
Saya tidak merekomendasikan untuk menggunakan passing ini selama pemain benar-benar menguasainya.
Pick and Roll Pass
Ini adalah passing yang digunakan ketika lawan melakukan double team saat terjadi pick and roll. Jika menggiring bola ke kanan, sisi kiri pemain menghadap target dan dribble bola dilakukan di sisi kanan, selanjutnya bola diumpankan ke pemain yang melakukan screen (screener) yang bergeraka ke ring basket atau ke perimeter melintasi bagian atas pemain bertahan atau dengan menggunakan bounce pass. Passing ini digunakan untuk melindungi bola dari pemain bertahan, dan bola diumpkan dengan gerakan yang mirip dengan "hook shot".
Titik penekanan pelatih saat mengajarkan passing adalah:
- Sebuah passing yang baik adalah passing yang bisa ditangkap oleh rekan satu tim.
- Ketika melakukan passing, kaki melangkah menuju penerima.
- Saat menangkap, kaki penerima melangkah menuju pengumpan.
- Seperti menembak, bola harus memiliki backspin. Hal ini dicapai dengan gerakan follow through setiap melakukan passing.